Biologi SMA 10 – Keanekaragaman Hayati
Halo teman-teman semua, pada postingan kali ini aku akan membahas
singkat materi keanekaragaman hayati. Keanekaragaman Hayati di SMA di
masukkan kedalam materi biologi kelas 10 semester 2. Nah buat kamu semua yang
saat ini tengah duduk dibangku awal SMA semoga materi ini dapat membantumu
ya. Silakan disimak^^ Pada dasarnya Keaneragaman hayati atau yang biasa disebut
biodiversitas (Inggris: biodiversity) adalah adanya variasi pada makhluk
hidup dan menjadi ciri khas dari makhluk itu sendiri. Keaneragaman hayati
menggambarkan keadaan yang beragam terhadap suatu makhluk hidup akibat adanya
perbedaan dalam ukuran, fisiologi, maupun anatomi. Keanekaragaman ini dapat
terjadi pada tingkat GEN, SPESIES, dan EKOSISTEM. Keanekaragaman Tingkat
Gen Setiap bentuk fenotip pada suatu individu makhluk hidup dibentuk oleh
gen-gen yang ada dalam inti sel tubuhnya. Walaupun dasar penyusun gen suatu
spesies individu tersebut sama, tetapi susunannya dapat berbeda tergantung
pada gen yang dimiliki oleh induknya. Susunan perangkat gen inilah yang
menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan
antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya.
Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal
dari kombinasi kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan gen dari dua induk
tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa
varietas-varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keaneragaman Tingkat
Jenis (Spesies) Apakah kamu memahami bahwa kucing, singa, dan harimau merupakan
individu atau spesies yang tergolong dalam satu keluarga. Perbedaan individu
antar kucing inilah yang disebut sebagai keanekaragaman tingkat spesies.
Dimana perbedaan ini dapat jelas teramati pada bentuk fisik yang dimiliki
setiap individu. Meliputi bentuk dan ukuran tubuh, pola hidup, dan
habitatnya. Sehingga konsep daripada keanekaragaman spesies ini adalah banyaknya
variasi spesies yang masih tergolong dalam satu keluarga. Apa yang
menyebabkan terjadinya keanekaragaman spesies? Peristiwa spesiasi merupakan hal yang dinilai menjadi penyebab
keragaman spesies. Spesiasi sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor
seperti isolasi geografis yang nantinya juga dapat menghasilkan isolasi
reproduksi. Keanekaragaman Tingkat
Ekosistem Ekosistem merupakan suatu wilayah yang ada dimuka bumi tempat dimana
makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan
hidup sendiri meliputi dua komponen yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik
meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler)
sampai makhluk hidup bersel banyak (multiseluler) yang dapat dilihat langsung
oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan
kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor
kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan
mineral. Sedangkan komponen biotik merupakan makhluk hidup lain yang tinggal
dalam ekosistem tersebut, bersama-sama dengan seluruh spesies yang ada. Komponen biotik maupun abiotik akan sangat beragam di alam. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan
terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis
antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Untuk memudahkanmu memahami dan mengingat konsep tingkatan
keanekaragaman hayati yang ada. Berikut tabel yang meringkas materi tersebut:
Manfaat Keanekaragaman
Hayati Keanekaragaman hayati yang ada tentunya memiliki banyak sekali manfaat
bagi manusia dan alam itu sendiri. Hal ini karena semakin banyak keragaman
yang ditemukan di alam, semakin banyak pula interaksi menguntungkan yang
terjadi. Berikut adalah beberapa manfaat keanekaragaman hayati: Sebagai Sumber Pemenuh Kebutuhan
Manusia Sadar atau tidak, sebenarnya segala sumber daya yang kamu nikmati saat
ini sejatinya berasal dari alam. Dimana kebutuhan pangan merupakan kebutuhan
utama yang disediakan oleh alam. Terdapat beragam zat gizi seperti
karbohidrat, protein, lemak, serat, dan lemak yang keseluruhannya didapatkan
dari alam. Selain itu kebutuhan sandang dan papan juga didapatkan dari alam
seperti kulit untuk membuat pakaian dan kayu untuk membuat bangunan. Beberapa
jenis kayu juga banyak dibudidayakan pohonnya untuk manfaatkan kayunya
seperti tanaman jati, mahoni, dan pinus. Sebagai Modal Kegiatan Industri
dan Ekonomi Tentunya tidak semua hasil alam dapat langsung dimanfaatkan oleh manusia. ada banyak proses dan lanjutan untuk mengolah bahan yang ada menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan memenuhi kebutuhan. Oleh sebab itu, lahirlah beragam
industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi siap pakai untuk
digunakan oleh manusia. Disinilah peran dari keanekaragaman hayati sebagai
penggerak dunia industri yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi manusia. Bayangkan jika hanya ada sedikit keragaman hewan atau tumbuhan di alam
kita. Tentu akan sedikit sumber daya alam yang bisa kita manfaatkan untuk
mencukupi kebutuhan kita. Sebagai Penjaga Kestabilan
Alam Keanekaragaman hayati tentunya juga memiliki peran tersendiri bagi
alam. Keragaman ini berperan untuk menjaga kestabilan interaksi dan daur
materi yang ada didalam. Bayangkan apabila suatu spesies jumlahnya sangat
banyak karena tidak ada yang memangsanya. Semakin besar populasi spesies tersebut akan berakibat pada punahnya
spesies yang menjadi makanannya. Hingga pada akhirnya spesies tersebut dapat
punah dengan sendirinya karena makanannya habis. Begitulah pentingnya peran
keragaman hayati untuk menjaga keseimbangan alam. Bagaimana? Sudah semakin mengerti mengenai konsep materi
keanekaragaman hayati ini? Jika belum kamu dapat bertanya pada kolom komentar
ya.. Jadi sekian pembahaan dari postingan kali ini, dan semangat belajar !! Baca Juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia |
Referensi
Reece, J. B., &
Campbell, N. A. (2011). Campbell biology. Boston: Benjamin Cummings
/ Pearson

Tidak ada komentar: